Senin, 19 November 2018

PUNCAK KAWAH GUNUNG SINDORO

View Sindoro dari Pasar Watu Gunung Sumbing
https://ardan7779.web.id/travel/catatan-pendakian-gunung-sumbing-sindoro-juli-2018-part-1/


Rencana awal ke RAUNG tanggal 17 - 20 November yang sudah 90% pasti deal akhirnya harus batal di saat-saat terakhir. 

Sebagai pelampiasan kami, dan karena memang sudah hampir 5 bulan terakhir tidak kena kabut gunung, akhirnya kami sepakat untuk trekking. Dan karena Sumbing, Merbabu, Merapi, Prau, Lawu, Slamet ataupun ungaran sudah lulus, kami sepakat untuk sekali lagi remidi ke Sindoro yang belum lulus. 

Akhjad, Dewi dan Iis bergabung kemudian. Ber-enam kami menuju Basecamp Grasindo Garung via Bandungan. 
Terakhir kami ke sini, kami disambut dengan badai mesra, dan mentok di bawah Pos 4 Batu Tatah.

Perjalanan kami dimulai dari Sarmili Basecamp koord -7.172349, 110.398348, Dewi dan Ester bergabung di meeting point Kedai Mama Suki, Temanggung. 
Kami sampai di Basecamp Grasindo Garung sekitar jam 18.00. Registrasi dan Simaksi 110K all include, baru jam 20.00 kami start naik Ojeg @25K melewati jalur makadam sampai ke pos ojeg di atas Pos 1 Sibajing( 1600 mdpl ). Cuaca kebetulan sangat bersahabat meski tidak cerah.

Baru jalan sekitar 20 menit lepas dari Pos Ojeg, Ester pingsan. Emang dari Basecamp dia kayaknya kurang fit, kecapekan. Setelah sempet muntah-muntah di trek. Kita coba sadarkan dan kita siapkan tenda. Kami sepakat, Ester dan Risqi harus stay. Sementara kami ber empat dengan berat hati lanjut naik.

Sampai di Pos 2 Pestoroto ( 2120 mdpl ) sekitar jam 10 malem. Break sambil ngobrol dengan teman baru sependakian. 

Dan setelah lanjut jalan kami sampai di Pos 3  ( 2530 mdpl ) yang sudah penuh dengan tenda sekitar jam 1 dini hari. Kami bangun 2 tenda, meski akhirnya kami tidur jadi 1 tenda.


Minggu 18 Nov 18

Puji Tuhan cuaca asik, tidur pules sampai saya yang pertama bangun jam 6 karena dipaksa mules. Prepare sarapan..baru sadar kita kehabisan air.

Setelah sarapan dan packing satu keril, ditemani kabut, kami sepakat lanjut naik. Mau ndak mau, karena sudah niat kami untuk summit, hanya dengan air 1,5 liter berempat. Dengan tambahan susu, permen dan buah, kami berangkat. Cukup terlambat juga sebenernya kami berangkat.


View dari area Pos 4

View dari bawah area Pos 4

Setengah jam berikutnya kami sampai di Sunrise Camp ( 2423 mdpl ), sangat penuh tenda. Kami lanjut jalan membelah Hutan Lamtoro dengan trek horor, hingga kami sampai di Pos 4 Batu Tatah ( 2838 mdpl ) sekitar jam 9.30 pagi.


Pos 4 Watu Tatah

Saya didepan sendirian ditemani keril, melewati padang Edelwieis yang sayangnya sudah kering dan padang batu. Dan setelah beberapa kali patah hati di PHP sindoro karena fatamorgana bukit terakhir. Cuaca yang sedikit mendung lebih ke berkabut membantu kami tidak terlalu kepanasan karena kondisi gersang area puncak yang tanpa vegetasi dan hanya hamparan batu.

Saya sampai di Puncak Kawah ( 3153 mdpl ) titik tertinggi ke lima di Jawa Tengah setelah Puncak Surono Gn Slamet, Puncak Sejati dan Puncak Buntu Gn Sumbing dan Puncak Hargo Dumilah Gn Lawu, tepat jam 10.30. Pemandangan ke jurang Kawah Kembang yang masih aktif menjadi pelepas lelah saya. Sayang, kabut menutup view ke arah kembarannya, Sumbing, yang sebenernya saya cari. Angin juga berhembus cukup kenceng dan dingin. Dan parahnya, baru satu jam berikutnya 11.45 Iis, Akhjad dan Dewi sampai. Beruntung karena tidak sampai hujan.


Kawah Kembang

Sumpah, dibalik awan ada Sumbing

 Rebutan plang

    masih rebutan plang

 View track di Padang Batu

Plang idola, selalu jadi rebutan

  Dedicated for you, Ester and Rizqi...

Sempet swearing, mereka sampai atau ndak sampai saya tetep turun jam 12.00, karena sangat dingin di Puncak. Ditambah dengan brangbreng bau asap sulfatara dari kawah Kembang yang udah mulai bikin pusing.

Setelah foto cukup dan juga karena memang sudah menggigil kedinginan, jam 12.10 kami turun. Saya dan Iis duluan sampai di Pos 3, tenda kami sekitar jam 13.30, sempet tidur juga karena baru dua jam berikutnya Dewi dan Akhjad sampai.

Laper dan haus, kami buru-buru packing dan jajan di warung yang ada di Pos 3. Apes; nasi, gorengan dan mie rebus sudah habis, kami hanya ngopi dan ngeteh.




Sesaat berikutnya, kami sudah harus mengejar untuk secepetnya sampai di Basecamp. Saya dan Iis jam 18.30 sudah sampai di Basecamp dengan bantuan bapak ojeg dari Pos 1. Disusul jam 19.30 Akhjad dan Dewi. 
Jam 20.00 kami sudah otewe Sarmili. Jam 21.30 kami sampai di Sarmili via Bandungan. 




Sindoro Itinerary Report:

Ascending:
Basecamp - Camp I         : Ojeg 10 minutes ( @ 25K )
Camp I - Camp II          : 1 hr 40 mnts ( 100 mnts)
Camp II - Camp III        : 2 hrs 30 mnts ( 150 mnts )
Camp III - Sunrinse Camp  : 15 mnts
Sunrise Camp - Camp IV    : 2 hrs ( 120 mnts )
Camp IV - Peak            : 1 hr ( 60 mnts )
Total Walk                : 455 mnts (7.5 hrs Walk, Cloudy Weather) 

Descending:
Peak - Camp III           : 1 hr 20 Mnts ( 80 mnts )
Camp III - Camp I         : 1 hr 30 mnts ( 90 mnts )
Camp I - Basecamp         : 10 mnts by Ojeg 
Total Walk                : 180 mnts ( 3 hrs walk, Cloudy Weather )


Simaksi & Registration :
6 Person + Car Parking    : 110 K 
                            * @ 15 K + Parking : 20 K

Jumat, 02 November 2018

SALTY BUT SWEET, SADRANAN BEACH...





Sarmili memang bener-bener kapling dengan Gen dan DNA ngetrip paling asik... 

Setelah beberapa kali berkeliling naik turun gunung sama-sama,  Sarmili Family Gathering I, akhirnya bener kejadian. .

Dengan biaya hasil denda ronda selama 2017 - 2018, sisa uang 17 an dan tambahan iuran masing-masing KK. Sebulan lebih persiapan dengan dibentuk panitia, dari cari bis sampai urusan makan sama-sama kita urus. Sempet mundur karena ndak dapat bis, akhirnya tanggal 28 Oktober 2018, kami jadi otewe Pantai.. 

Sesuai kesepakatan, kami ke Sadranan Southmountain dan pulangnya mampir Malioboro. Dengan pertimbangan di Pantai Sadranan lebih aman karena kita bisa snorklingan dan main pasir sama anak-anak. 

Kita berangkat dari Sarmili jam 3.30 pagi, 52 orang dari 16 KK. Pertimbangannya adalah agar bisa sampai dipantai sebelum jam 11.00, menghindari macet dan terik. 
Dan karna hanya 1 pantai maka dari jam 9.00 sampai jam 12 kami bisa lebih puas main air.

Bus D'Nasima kami mengambil rute lewat Boyolali, Klaten dan langsung ke Southmountain. Karena masih subuh, pak sopir langsung tancap sementara sebagian besar kami melanjutkan tidur.



Setelah hampir 5 jam jalan dan lebih dari 150 km, akhirnya kami tiba di pantai jam 8.30. Tanpa menunggu lagi, setelah foto bersama bis, nunggu pengarahan panitia..
kami dan anak-anak langsung nyebur laut main air.
Pantai belum terlalu panas dan ramai meski sudah ada beberapa rombongan. 

Kondisi pantai yang bersih, dengan Gazebo berjajar dan ombak yang tenang serta air yang bening menjadikan sempurna pagi itu. Salty but sweet...

Kalau mau snorkling, di sini sudah ada persewaan paket alat snorkling lengkap @ 25K. Aro yang dari orok memang suka main air langsung aja narik tangan saya untuk main pasir dan ombak. Begitu ceria bocah kecil ini, bersama saudara-saudara Sarmili nya..







 



Jam 12 kami sudah berkumpul untuk makan siang bersama. Nasi kotak ayam bakar dan jus mangga sudah rapi disiapkan panitia. Dan 13.30 kami sudah otewe Malioboro untuk buang duit. 
Sampai di Malioboro sekitar jam 15.30. Dan karena sedang ada pawai kirab budaya maka bis tidak bisa masuk Malioboro. Terpaksa bis parkir di pojok jl. pajeksan dan jl Bhayangkara

Muter-muter Malioboro agak miris takut duit abis. Belanja seperlunya trus nongkrong, foto-foto. Tanpa terasa kami di Malioboro sampai jam 18.00. 






Jam 18.20 kami sudah berangkat pulang ke Ungaran via Sleman, Magelang, Ambarawa. Dengan cuaca cerah, duit habis, badan capek..kami terkapar sepanjang jalan. Bangun saat bis mampir pipis. 



Jam 22.10 tepat kami sampai di Gebugan Sarmili Shahdu. Ribut nyari hape siapa yang td dipakai buat dokumentasi..