Jumat, 25 November 2016

GUNUNG SUMBING via BASECAMP GARUNG - CATATAN PERJALANAN SARMILI MOUNTAIN MADNESS


3371 mdpl
For Efrem El Naraya Kitaro my boy..
*replaces the previous one, because it was accidentally erased..☺

Untuk ketiga kalinya dalam tahun 2015 itu kami mendaki Gunung, dan itu adalah pejalanan ke PUNCAK yang Kedua di tahun itu setelah sebelumnya Puncak Gunung Ungaran, kami gagal muncak di Merbabu.
Sepulang dari Merbabu, deal…kami muncak ke Sindoro..
Oke, sebenernya dari awal yang pengen kami tuju adalah gunung Sindoro. Bahkan sampai hari H otewe berangkat, kami semua masih berfikir kami akan naik ke Sindoro..akan tetapi setelah sampai di Basecamp Sindoro Kledung, ternyata saat itu ekspedisi pendakian ke Gunung Sindoro sementara ditutup karena kebakaran Hutan. Karena letaknya hanya ‘berhadapan’, dan daripada kami harus balik kanan pulang..maka kami sepakat untuk nanjak sekalian ke Sumbing.

Hari itu sabtu, 15 November 2015, kami berangkat ber enam, selain saya, Anggi, Akhjad, Kelik, ternyata Ajeng istri Anggi kena kami komporin dan akhirnya ikut bergabung. Selain itu teman dari Akhjad, Uchok juga mau bergabung. Jadilah kami berangkat ber enam dengan mobil Anggi.
Saat itu sudah masuk musim penghujan sehingga cuaca mendung dan bahkan gerimis.
Kami berangkat jam 13.30 dengan cuaca yang mendung syahduuu..sepanjang jalan dari Ungaran  ke Basecamp, mendung juga masih setia membungkus kekhawatiran kami tentang cuaca di atas nanti..
Sampai akhirnya kami sampai di basecamp Gunung Sindoro..yang kemudian kami harus kecewa karena ternyata saat itu di basecamp terpasang pengumuman bahwa karena kebakaran hutan, untuk sementara Ekspedisi Pendakian Gunung Sindoro ditutup sampai pengumuman berikutnya diterbitkan.
Kami akhirnya bermufakat jahat untuk mencoba ke basecamp Sumbing. Siapa tau Jalur Pendakian Sumbing masih Aman.
Benar saja, setelah kami sampai di basecamp, yang cukup luas, sekitar jam 5 sore, dan setelah kami berembug, kami putuskan untuk sekalian naik ke Sumbing. Kami kemudian check in dan istirahat sambil re packing.

Basecamp - Pos I Malim ( KM3 ) - 2 jam
Di Basecamp Stickpala kami mendapat selembaran peta jalur pendakian..dan setelah berdoa, packing siap, kami berangkat dari basecamp ke pos I.
Untuk akses ke Pos I masih relatif mudah diakses karena masih berupa jalan aspal perkampungan sampai batas rumah teratas dan disambung jalan batu sampai Pos I. Kalau orang bilang trek pendakian Sumbing adalah trek pendakian terberat di Jateng, memang benar adanya..dari awal pendakian kami sudah disambut dengan tanjakan yang bikin meleleh dengkul, seolah-olah tidak berujung, bonus nol..!!
Karenanya pendaki yang ingin menghemat tenaga dan waktu bisa menggunakan jasa ojek pangkalan ke POS I dengan biaya kurang lebih 25 ribu rupiah. Tergantung skill nego kita..
Kami, karena masih merasa muda dan ganteng, maka kami putuskan untuk jalan sampai puncak..Kami putuskan untuk lewat jalur lama yang menurut orang-orang lebih ringan. Pelan-pelan kami berenam berjalan, dan sekitar 2 jam kami baru sampai di POS I MALIM, lumayan lama memang. Di Pos I ini berupa Pos dengan area yang agak luas, area ini sekaligus menjadi batas vegetasi hutan dan kebun warga. Tidak ada warga yang jualan, hanya bapak-bapak warga menjadikan Pos I sebagai Pos Ojek.

Pos I Malim - Pos II GENUS ( KM4 ) - 2 jam
Sekitar 15 menit kami istirahat, kemudian kami lanjut jalan ke Pos II, jalan dari Pos I ke Pos II berupa jalan tanah dengan vegetasi yang mulai rapat dan tanjakan-tanjakan horor. Bagian terberat dari trek Sumbing via Garung Jalur Lama ada di trek ini,  Pos I ke Pos II. Benar saja, tanjakan yang kami temui semakin lama semakin sadis, dan bahkan tidak ada ampun dari Sumbing karena di beberapa tempat seperti tepat sebelum POS II kami sampai di ENGKOL ENGKOLAN Sumbing, tanjakan 60 derajat, tiga jalur dengan ujung saling bertemu. Sangat terjal dan licin apabila terkena hujan, bahkan di beberapa spot kami harus manjat. Di area ini akan sangat berbahaya bagi pendaki karena riskan terpeleset. 

Sekitar hampir dua jam kami berjalan, sampailah kami di POS 2 GENUS.
Saya, yang dua kali pendakian terakhir merasakan benar bagaimana beratnya jadi Sweeper di belakang pendaki terlemah, dari bawah mencoba di posisi leader, paling depan. Dan hasilnya memang benar-benar secara psikologis tidak seberat yang dibelakang. Saya tidak merasakan beban melihat temen-temen yang sudah leading didepan, seperti di Merbabu dan Ungaran sebelumnya, dan walaupun di Sumbing, trek pendakian memang SADIS akan tetapi saya tidak merasa seberat didua kali pendakian sebelumnya.  

Pos II GENUS

Di area POS II ini tidak terlalu rata dan tidak terlalu luas, hanya bisa menampung sekitar dua – tiga tenda saja..
Karena dengkul gemetar lemes dihajar trek Engkol-Engkolan, sekitar 30 menit kami istirahat sambil bongkar logistik dan rokok satu dua batang.

Pos II GENUS - POS III SEDELUPAK ROTO ( KM5 ) - 1 jam
Setelah semua siap jalan lagi, kami langsung menuju POS 3..dengan trek yang tak separah sebelumnya, sekitar satu jam kami sudah sampai di POS III SEDLUPAK ROTO, yang memang agak luas dan lumayan rata, akan tetapi karena tidak terlindung pohon maka area ini akan sangat riskan bila badai terjadi.
Yakiiin aman dah..kami mendirikan 2 tenda di Pos III ini, satu kecil untuk Anggi – Ajeng, sementara  Kelik, Akhjad, Uchok, dan Saya dalam satu tenda besar..setelah tenda siap kami masak air untuk kopi dan mie instan..semua selesai, kami lanjut tidur sampai pagi..karena memang dari awal pendakian kami sudah terlalu lebay...hahahaa

Dan pagi pun seakan malas menjelang, sekitar jam setengah tujuh pagi dengan matahari malu bersinar karena kabut, terpaksalah saya mengalah karena mules yang amat sangat..
Sambil masak kami packing. Dan setelah makan, packing siap, kami berangkat summit attack..( note : semua alat dan logistik kami packing, terpaksa muncak dengan beban maksimal karena tidak ada yang menjaga tenda saat kami muncak, apalagi denger-denger di Sumbing sering kejadian barang-barang yang ditinggal summit dicuri orang..)


POS III SEDELUPAK ROTO - PESTAN - PASAR WATU ( 2 Jam )
Sekitar jam 8 pagi kami mulai nanjak ke PESTAN (Peken Setan).. sekitar setengah jam kami sampai di Pestan, area Pestan ini sekaligus sebagai batas vegetasi hutan ke bawah dengan daerah non vegetasi ke atas arah puncak. Disini juga jadi titik bertemunya Jalur Lama dan Jalur Baru via Garung. Jalan ke atas dari sini berupa tanjakan syhadu dengan bongkahan batuan di area mendekati Pasar Watu. Tanpa pohon pelindung. Pemandangan di sekitar sini sudah mulai cantik..Cantiknya Gunung Sindoro jadi bonus dari alam Sumbing.

View Sindoro dari Pasar Watu


Dan mulai area ini kami mulai terpisah..Saya, Anggi, Ajeng di depan dan Akhjad, Ucok, Kelik jauh tertinggal di belakang..dan walaupun kami dibekali dengan Peta akan tetapi karena terlalu ‘cerdas’ pembacaan dan navigasi darat maka kami nyasar, dari yang seharusnya belok kiri ke bawah yang ada kami lurus bahkan sambil atraksi manjat tebing..hadehhhhh, It is not the altitude but Attitude gaess..
Wokeee..setelah sekitar 15 menit kami berjalan dengan jalan yang semakin lama semakin ilang ketutup ilalang, mulai jelas kecurigaan kami dan akhirnya kami balik kanan turun tebing ke bawah dan ketemu lagi jalur resminya.


Pasar Watu

PASAR WATU - WATU KOTAK ( KM 6 ) - TANAH PUTIH
Seingat saya cuma disitu area bonusan Sumbing karena tidak sampai 10 menit jalan trek sudah mulai nanjak lebih sadis lagi..Legend banget..!!
Sampai ketemu Pos WATU KOTAK, jalur mulai Pasar Watu sampai Watu Kotak berupa trek penuh batuan terjal dan ilalang di beberapa spot. Sekitar jam 10 siang kami sudah sampai di Watu Kotak, hanya sebentar istirahat kami lanjut lagi ke atas, dan perasaan kami Akhjad, Kelik dan Uchok semakin jauh dibelakang.

Dari Watu Kotak ke Puncak jalur masih didominasi dengan trek penuh Batu terjal dan masih tanpa bonus, sekitar satu jam jalan kami sampai di Pos TANAH PUTIH. Ngaapp..kami istirahat bentar dan lanjut ke Pos Simpangan Puncak dengan kira kira 40 menit jalan nanjak.
Kami istirahat di Persimpangan Puncak sekitar setengah jam sambil nunggu Akhjad Cs di belakang, akan tetapi karena lama mereka tidak muncul, maka kami putuskan untuk lanjut ke Puncak dan nunggu disana.
Sekitar 15 menit jalan nanjak lagi untuk bukit terakhir, tetep masih ndak ada bonus dari Sumbing..saat itu kami sudah bener-bener payah, energi kami sudah habis, hanya tinggal semangat saja yang bisa mengantar kami ke Puncak. Sekitar jam 11.50 siang kami sampai dipuncak dengan Ajeng yang pertama sampai, saya menyusul dan baru Anggi. Ndak tau semua tadi yang badan sampai mati rasa kecapean, tiba-tiba seger sehat lagi..Kawah Sumbing terbentang didepan kami. Langsung.. foto-foto apa  aja yang bisa difoto, sambil nunggu teman-teman di belakang..Agak sayang sih ndak bisa lihat cantiknya Sindoro dari puncak Sumbing, keburu kabut naik.

P U N C A K   B U N T U 

Catatan aja buat temen-temen yang pengen summit ke Sumbing, sebaiknya diusahakan untuk bisa sampai di Puncak sebelum jam 10 pagi..karena setelah jam 10 kabut lebih sering akan jadi penguasa Puncak..yang ada kita hanya bisa foto dengan view kawah Sumbing.

Puncak Buntu

Sekitar 20 menit kemudian kelik sampai di Puncak, disusul Uchok dan Akhjad yang tampak sangat kepayahan…
Ternyata mereka salah jalur, mereka ambil kanan di simpang puncak sehingga untuk sampai diposisi kami, Puncak Buntu, mereka masih harus muter nyari jalan lagi..ahihihi
Akhirnya kami berenam foto bersama di puncak sebagai kenangan..dengan background batu gunung ajahhh….karena masih kabuttttt….dan okee..masih ada 7 km full turunan yang artinya dengkul yang emang sudah gemetaran harus dipaksa kerja keras lagiii....

Masih di Puncak

Jam 2 siang kami sama-sama turun ke simpang puncak untuk kemudian masak dan istirahat..
Singkat cerita turun ke bawah, Ajeng, Anggi dan saya masih satu grup didepan..dan Akhjad, Ucok, Kelik grup kedua di belakang..dengan sisa air yang dibagi untuk dua grup dan carrier yang paling berat ada di team kami..disepanjang jalur turun tidak ada masalah dengan kaki kami, hanya beberapa kali kami terbanting terpeleset..

Simpangan Puncak

Jam 6 sore dan adzan mulai terdengar di bawah, gelap mulai memekat..saat itu tim kami masih di antara Pos 3 dan Pos 2,  belum lewat Engkol-Engkolan, senter kami juga sudah  mulai soak, kami tanpa tau arah hanya mengikuti jalur turun entah itu benar atau nyasar. Kami juga sudah meninggalkan Akjad, Uchok dan Kelik terlalu jauh..kami hanya khawatir mereka tidak memiliki senter yang cukup untuk penerangan mereka.
Puji Tuhan, sekitar jam 7 malam, kami sampai di POS I.. disana banyak tukang ojek yang ngetem..kami bertiga sepakat untuk naik ojek sajaah ke basecamp karena waktu sudah malam, gelap dan kami benar-benar kepayahan pemirsaaa..payahhh!!!
Kami sepakat dengan 25 ribu per orang, dan kami titipkan pesan ke bapak-bapak ojek agar kalau temen kami 3 orang, Akhjad dan yang lain sampai POS I dilanjut naik ojeg ke basecamp.
Jam 8 malam, kami siap kembali ke Ungaran, setelah bersih-bersih, makan dan packing untuk pulang, cussss...kami berangkat, dan karena kami masih kelaparan, kami mampir di lesehan Lamongan ayam Goreng tepat di depan kantor Kelurahan Kledung..

Sepanjang jalan sampai Ungaran via Temanggung & Sumowono, cuaca sangat berkabut dan di beberapa tempat bahkan hujan, dengan sisa tenaga dan bahkan belum tidur, Anggi membawa kami sampai di Ungaran sekitar jam 23.00 malam.
Ada cerita lain dari pendakian ini, bahwa selama satu bulan saya betengkar dengan istri. yang pada akhirnya saya tau karena salah saya juga, selama di Sumbing saya tidak sekalipun memberi kabar.
So..di-note ya vrohh..komunikasi tetep harus, jangan bikin orang yang nunggu kita khawatir. That's all it is..

..masih bersambung sih...