Kamis, 12 Juli 2018

PENYAKIT KETINGGIAN

https://havidadhitama.blogspot.com/2016/02/acute-mountain-sickness-ams.html


Dalam pendakian gunung tinggi, ada beberapa penyakit yang kemungkinan besar mengintai. Oleh karena itu persiapan baik logistik, pakaian dan alat-alat safety wajib untuk diperhatikan.
Penyakit berikut umumnya disebabkan karena terlalu cepat mencapai ketinggian tanpa disertai dengan aklimatisasi ( penyesuaian tubuh terhadap ketinggian / lingkungan baru) yang tepat dan cukup. 
Bermacam-macam sebab diantaranya suhu udara yang lebih dingin, kelembaban udara yang lebih rendah, tipisnya kadar oksigen, turunnya tekanan udara, kurangnya nutrisi dan faktor lainnya.
Gejala paling umum dialami pendaki adalah pusing, mual, lemas dan cepet lelah.


1. Dehidrasi

Kekurangan cairan tubuh. Bisa disebabkan karena kurangnya asupan cairan atau terlalu banyak pengeluaran cairan tubuh. Beratnya medan dan kurangnya konsumsi cairan akan sangat berpengaruh pada cairan tubuh. Ketersediaan air menjadi faktor terpenting dalam list logistik yang harus disiapkan dalam pendakian. Jangan sampai kehabisan air, apalagi di gunung yang tidak terdapat sumber air.
Penanganan dapat dilakukan dengan istirahat dan minum air sebanyak mungkin. 


https://www.workplacesafetygroup.com/site/blog/2017/05/30/dehydration-

2. Hipothermia
Hipothermia adalah hilangnya kesadaran secara perlahan akibat penurunan suhu tubuh (< 35C). Gejalanya adalah korban mengalami kedinginan yang tidak biasa (menggigil). Mudah diketahui dengan melihat tingkat kesadaran korban, diawali dengan mengantuk dan lama-lama pingsan. Saat suhu tubuh dibawah 32 C, tubuh akan berhenti menggigil, korban mulai berhalusinasi dan korban biasanya akan merasa kepanasan sehingga umumnya korban melepas pakaian ( paradoxical undressing ). Terburuk, korban akan mengalami henti jantung dan nafas.
Karena fatalnya akibat yang ditimbulkan maka pertolongan pertama sangat perlu dilakukan sesegera mungkin. 
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah bantu menghangatkan kaki dan jari tangan korban, pastikan pakaian yang dikenakan tidak basah. Bisa juga dengan memberikan passive warming dengan cara memberikan minuman hangat berkalori pada korban yang masih dalam keadaan sadar. 


http://www.mediologiest.com/hypothermia/

3. Hipoglikemi
Kekurangan zat gula dalam darah. Kekurangan zat gula dalam darah dapat disebabkan karena suhu dingin yang memaksa tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak kalor. Penderita diabetes akan lebih mudah terkena penyakit ini. Hipoglikemi memiliki gejala; keringat dingin, lemas, kesemutan disekitar bisir, kehilangan kontrol gerak, jantung berdegup kencang, dan bahkan kejang. Penanggulangan dapat dilakukan dengan memberikan 15 - 20 gr minuman manis dan makanan berkarbohidrat seperti jus buah, permen dan tablet glukosa.


https://www.123rf.com/photo_42065258_blood-glucose.html

4. Heat Stroke
Disebabkan karena tubuh terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama. Ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh > 40 C, jantung berdegup kencang, kejang pada bagian tubuh tertentu, kulit memerah dan panas. Bila tidak ditangani bisa berakibat syok dan kejang seluruh tubuh dan bahkan kematian. Cara penanganannya adalah longgarkan pakaiannya, kompres tengkuk korban, berikan air minum yang sukup dan jaga agar tetap sadar. Pantau secara berkala suhu tubuh korban sampai stabil 32 C.


http://www.sciencecare.com/heat-stroke-know-the-warning-signs/


5. Frostbite
Radang beku yang umumnya terjadi di gunung es / bersalju. Gejala frostbite bisa diketahui dengan merasakan ujung jari kaki tangan dan ujung telinga akan terasa sangat dingin. Frostbite pada tingkat pertama hanya menyerang bagian kulit dan lapisan epidermis  dibawahnya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Frostbite  akut menyerang saraf otot dan tulang. Cara penanganan frostbite dengan meletakkan bagian yang terkena frostbite pada bagian tubuh yang lebih hangat untuk menghindari kerusakan jaringan. Bisa juga dengan merendam dengan air hangat.


 https://outdoors.campmor.com/what-is-frostbite/



https://www.eyeonannapolis.net/2018/01/health-alert-10-below-frostbite-in-30-min/table-frostbite/

6. AMS ( Accute Mountain Sickness )
Istilah paling umum untuk gejala sakit kepala ( biasanya nyut-nyutan seirama denyut nadi ), mual, muntah dan cepat lelah. Jika mengalami gejala penyakit ini, langkah awal penangannya adalah dengan menggunakan oksigen murni. Dalam taraf AMS rendah, oksigen dapat mengembalikan kondisi pernafasan. Tetapi langkah terbaik yang bisa diambil adalah sesegera mungkin turun ke ketinggian yang lebih rendah minimal 300 - 600 m ke bawah.


https://id.pinterest.com/pin/435582595184600957/?lp=true

7. High Altitude Cerebral Edema 
Penyakit lanjutan dari AMS. Biasanya terjadi pada pendakian gunung berketinggian 5000 mdpl. HACE juga ditandai dengan sakit kepala yang parah ( nyut-nyutan seirama denyut nadi ), mulai kehilangan koordinasi fisik ( ataksia ); sulit berjalan dan hilang konsentrasi, mengalami penurunan kesadaran, bingung dan susah mengingat atau berhitung sederhana. Fase lanjutannya, korban akan mengantuk dan kehilangan kesadaran. Fatalnya bisa berakibat kematian bila tidak ditangani dengan tepat. Gambaran umum penyakit ini adalah pembengkakan otak. Penanganan terbaik adalah sesegera mungkin turun gunung. Bisa juga diberikan oksigen dan suntikan dexamethazone dalam dosis tertentu.




https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/altitude-sickness


8. High Altitude Pulmonary Edema
Penyakit RED CODE ini ditandai dengan sesak nafas dan batuk ditambah dengan semua gejala HACE. Dalam beberapa kasus, HACE menyerang secara bersamaan dengan HAPE. Secara umum penyakit ini adalah gangguan pernafasan akut karena adanya kumpulan cairan di paru-paru. Biasanya terjadi pada pendakian gunung yang berketinggian lebih dari 6000 mdpl dan penanganan harus dilakukan oleh medis. Secepatnya harus dievakuasi, berikan oksigen dan berikan injek Nifedipine dalam dosis tertentu.


http://circ.ahajournals.org/content/103/16/2078


http://www.melissaecory.com/?portfolio=high-altitude-pulmonary-edema


9. Arrogant
Satu dari sekian penyakit ketinggian, sebetulnya penyakit utama dan paling mudah menjangkiti sebagian besar dari kita adalah sombong. Mentang-mentang sudah di puncak..jadi songong. Biasanya, semakin tinggi gunung yang berhasil kita daki, semakin tinggi pula ego dan kesongongan kita. Apalagi didasari oleh motivasi yang kurang tepat dalam pendakian.

Penyakit ini tidak bisa dideteksi secara medis, makanya sembuhnya juga nggak perlu bantuan medis, cukup berprinsip belajar dari alam. Inget lagi saat berproses dalam pendakian, dengan pengalaman dari gunung yang baru aja kita daki tentunya sudah cukup nyadarin kita bahwa bukan siapa-siapalah kita dibanding sama Tuhan pencipta.




*dari berbagai sumber

Rabu, 11 Juli 2018

RAGAM FLORA DI KETINGGIAN GUNUNG


Edelweis, Cantigi dan Ilalang menghias Pos 3 Merbabu


Bagi penikmat alam, dalam setiap pendakian gunung kita akan menjumpai beragam Flora atau jenis tumbuhan. Beberapa memiliki keistimewaan karena hanya bisa kita temukan di atas ketinggian tertentu, sebagian lain karena memang bisa menjadi peneduh saat terik.

Beberapa jenis tanaman berikut seringkali akan kita temukan diatas ketinggian gunung, bahkan diatas batas vegetasi hutan. Dan setau saya, pada umumnya tanaman-tanaman ini tidak boleh dipetik sembarangan, meski dalam kasus darurat survival ada beberapa yang boleh dipetik karena memang bisa dikonsumsi.


1. Edelweiss


Edelweis Kalimati Semeru

Edelweis Pos 3 Merbabu Via Suwanting

Anaphalis Javanica atau Edelweis Jawa adalah bunga yang sangat identik dengan para pendaki. Bunga ini adalah flora endemik zona alpina/montana pegunungan di Indonesia dengan ketinggian minimal 2000 meter dari permukaan laut tergantung suhu dan kelembaban tempat tersebut. Tumbuhan khas ketinggian ini menjadi salah satu daya tarik dalam pendakian gunung. Bunga ini dikenal sebagai lambang cinta abadi karena memiliki hormon etilen, sehingga daun bunganya tidak mudah rontok. Bunga ini biasanya mekar antara bulan April dan September. Tinggi tanaman ini rata-rata 1 - 2 meter. 
Karena hanya hidup di lingkungan tertentu dengan ancaman kepunahan yang tinggi maka Bunga Edelweis dan segala sesuatu di kawasan inti Taman Nasional dilindungi oleh Hukum Undang-Undang No 5 tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistem Pasal 33 ayat 1, dengan ancaman hukumannya jelas ditulis di pasal 40 Undang Undang yang sama.

2. Cantigi


Cantigi Merbabu

Cantigi Merbabu Via Suwanting

Cantigi Merbabu

Vaccinium Varingifolium atau Cantigi adalah tumbuhan endemik ketinggian diatas 1500 meter diatas permukaan laut. Cantigi banyak tumbuh di sekitar puncak pegunungan-pegunungan di Pulau Jawa. Di Jawa dikenal dengan Manisreja. Tumbuhan ini mampu bertahan dalam kondisi ekstrem khas kawasan diatas vegetasi hutan. Bagi pendaki gunung, Cantigi bisa menjadi penyelamat. Karena batang yang kuat, Cantigi bisa menjadi perlindungan bila kita ingin mendirikan tenda. Selain melindungi dari terpaan angin, Cantigi bisa juga menghalau teriknya matahari karena daun yang rapat. Daunnya pun bisa dimakan dalam kondisi terdesak. 

3 Verbena


Verbena Ranu Kumbolo Semeru ( *bunga tidak dipetik )

Verbena Oro-Oro Ombo Semeru

Verbena Brasilliensis Vell, adalah bunga invasif di jalur Pendakian Gunung Semeru. Diketinggian 2460 mdpl, bunga ungu ini sepintas mirip dengan bunga Lavender. Tapi ternyata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyatakan bahwa Verbena ini adalah hama. Hama yang menyerang jenis tanaman lokal Oro-oro Ombo, dan karenanya pendaki dilarang mencabut, memetik dan membawa tanaman ini keluar dari Kawasan Oro-oro Ombo. Malah buat yang punya bakat selfie  sambil injak-injak tanaman boleh banget main ke sana biar hamanya cepet mati.

4. Daisy


Daisy Gunung Prau

Daisy Gunung Prau

Bunga yang banyak tumbuh di Gunung Prau ini adalah lambang cinta, kesetiaan dan ketulusan. Hamparan bunga dengan nama latin Bellis Perrenis ini tumbuh menyempurnakan cantiknya pemandangan Sabana Gunung Prau pada bulan April - September.

5 Arbei Hutan


Hasil gambar untuk berry hutan di gunung
Arbei Pos 3 Merbabu Via Selo

Hasil gambar untuk berry hutan di gunung
Arbei Cemoro Kandang Semeru

Rubus Reflexus Ker atau berry atau arbei hutan adalah salah satu tanaman favorit saya. Termasuk kedalam jenis tanaman semak, dengan batang dipenuhi duri. Buah ini banyak tumbuh di area dengan ketinggian sekitar 2600 meter dari permukaan laut. Dengan rasa yang kecut segar dan beberapa manis saat sudah matang, sukup menyegarkan saat kehausan di gunung. 

6. Teh


Kebun Teh Promasan


Di Gunung Ungaran, sebelum sampai pos 4 terdapat kebun teh Promasan yang sangat meyejukkan. Sejauh mata memandang terhampar hijaunya kebun teh. Tanaman dengan nama latin Camelia Sinensis ini tumbuh dibudidayakan pada pegunungan tropis dengan suhu 15- 20 C dengan ketinggian rata-rata 1000 meter diatas permukaan laut. Banyak manfaat dari tumbuhan ini, dari relaksasi sampai untuk kesehatan.






*dari berbagai sumber 


Jumat, 06 Juli 2018

FILM PETUALANGAN DAN PENDAKIAN TERBAIK



Untuk para pecinta alam dan terlebih para pecandu gunung, film-film bertemakan alam, petualangan dan pendakian akan sangat menyenangkan untuk ditonton. Suasana dalam film tersebut tak jarang bisa membangkitkan kerinduan pada alam. Dan mungkin film-film tersebut bisa memberikan motivasi atau bahkan sebuah provokasi bagi mereka untuk segera meluangkan waktu untuk keluar, pulang kembali ke gunung dan hutan. Sebagian besar film-film berikut diambil dari kisah nyata para petualang hebat yang bagi saya sungguh menginspirasi.

Dari sudut pandang saya, film-film berikut adalah film-film terbaik yang pernah saya tonton. Sayang kalau ada yang belum nonton. Mungkin ada yang lagi selo, dan pengen cari referensi film-film petualangan, berikut saya berikan gambaran beberapa film bintang empat dan bintang lima yang saya yakin worthed untuk ditonton.

1. Touching The Void -2003 (1 jam 46 menit )..... 

Diangkat dari buku berjudul sama karya Joe Simpson tentang kisah pendakiannya bersama Simon Yates yang berambisi untuk menakhlukkan unclimbed west face of Siula Grande  salah satu puncak paling terisolasi di Pegunungan Peruvian Andes. 
Mereka berhasil mencapai puncak Siula Grande tanpa kendala berarti. Cerita sesungguhnya dimulai saat Joe mengalami patah kaki di ketinggian Siula Grande saat mereka menuruni tebing. 
Film bintang lima ini menunjukkan survival fight-nya Joe Simpson yang sangat luar biasa. Dimana dia harus berjuang sendirian untuk mencapai basecamp. Klarifikasi Simon yang sempat dianggap meninggalkan Joe juga disampaikan di film ini.


2. MERU - 2015 ( 1 jam 30 menit ) ..... 

Film dokumenter ini diambil dari kisah nyata 3 Pendaki lejend; Conrad Anker, Jimmy Chin dan Renan Osturk yang menjalani remidi pendakian mereka untuk menakhlukkan Shark's Fin di Gunung Meru India. Dimana 3 tahun sebelumnya mereka gagal menakhlukkan tebing tegak yang masih virgin berbentuk sirip hiu dengan ketinggian 6660 mdpl itu. 


3. Sherpa - 2016 ( 1 jam 30 Menit ) ..... 

Film dokumenter tentang seluk beluk pendakian Gunung tertinggi di dunia, Everest. Film bintang lima ini berpusat pada Purba Tashi Sherpa. Seorang pemandu Everest trip yang bergantung pada musim pendakian setiap tahunnya untuk menghidupi keluarga. Bagaimana dinamika komunitas para Sherpa, keluarga Sherpa, konflik dengan pendaki pasca incident tahun 2013 silam dan bahkan konflik dengan pemerintah Nepal disampaikan di film ini.



4. The Summit K2 - 2012 ( 1 jam 35 Menit ) ..... 

Film dokumenter dari tragedi pendakian massal ke K2 pada Agustus 2008. Film ini memberikan gambaran seperti apa bila para pendaki berbeda tim dari berbagai negara berbagi jalur summit. Bersamaan mereka berebut waktu terbaik pendakian. Kesalahan kecil karena kendala bahasa berakibat fatal.


5. The Way Back - 2010 ( 2 jam 13 menit )

Film bintang lima ini diambil dari buku The Long Walk berdasar kisah nyata pelarian tawanan perang dari camp penjara di pedalaman Siberia. Tokoh utama Janusz Wieszczek and the gank merencanakan pelarian dari camp. Mereka kemudian harus berjuang menempuh 4000 mil perjalanan melewati hutan Siberia yang membeku sampai ke Danau Baikal, melintasi Gurun Gobi, mengarungi Mongolia, menakhlukkan pegunungan Himalaya hingga berakhir di perbatasan India.



6. The Wild - 2014 ( 2 jam 13 menit ) ..... 

Sebuah perjalanan spiritual untuk penebusan diri dari kesalahan masa lalu. Film ini diambil dari kisah nyata petualangan Cheryl Strayed sejauh 1100 mil berawal di Gurun Mojave melintasi Pacific Crest Trail dan berakhir di Bridge Of The God di Sungai Columbia antara Oregon dan Washington selama 94 hari. Dengan mengalirkan beberapa scene cerita flashback kehidupan Cheryl.


7. The Wildest Dream - 2010 ( 1 jam 34 menit ) ..... 

Film semi dokumenter National Geographic ini menceritakan fakta tentang George Leigh Mallory dan sahabatnya Sandy Irvine yang pada tahun 1924 berusaha menakhlukkan Everest, 30 tahun sebelum Hillary dan Tensing. 
Tahun 1999, Conrad Anker dan team berhasil menemukan jasad Mallory di death zone di bawah puncak Everest. Berdasar pada diary yang ditulis Mallory cerita ini juga mengalirkan flashback kisah Mallory dengan Conrad Anker yang berusaha menakhlukkan Everest serupa seperti apa yang dilakukan Mallory, bahkan peralatan dan tekniknya.



8. Into The Wild - 2007 ( 2 jam 28 menit ) ..... 

Film keren dari kisah nyata Christopher Johnson McCandless a.k.a. Alexander Supertramp tentang petualangan solo nya ke Alaska.
McCandless adalah pemuda cerdas cum laude anti mainstream yang muak dengan kehidupan yang penuh kepalsuan. Dia meninggalkan semua kenyamanan yang ia punya dan hidup di Alaska mengandalkan alam, di sebuah bus ikonik Magic Bus 142. Meski harus berakhir dengan kematian tapi film ini buat saya jelas bintang lima.


9.127 Hours - 2010 ( 1 jam 34 menit ) ..... 

Satu lagi film bintang lima dari kisah nyata. Film yang diambil dari kisah nyata kecelakaan Aron Ralston ketika sedang biking di Grand Canyon. Jatuh ke celah ngarai dengan posisi tangan terjepit batu memaksa Aron bertahan hidup selama 127 jam berusaha melepaskan tangannya dari batu. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk memotong tangannya sendiri. Agak sadis memang tapi film ini mengajarkan banyak hal tentang survival.


10. Everest 2015 ( 2 jam 1 menit )  ..... 

Berdasar kisah nyata kecelakan fatal pendakian Everest pada tahun 1996. Rob Hall leader pendakian Adventure Consultant dan Scott Fischer dari Mountain Madness melakukan pendakian mengantar klienya masing-masing hingga berhasil mencapai puncak. Faktor waktu dan cuaca berakibat 5 orang dari kedua team tersebut tewas. 
Tanpa dramatisasi berlebih film ini tegas menyampaikan bahwa apapun usaha kita, alamlah yang akan menentukan.


11. The Revenant - 2015 ( 2 jam 36 menit ) ..... 

Sebuah film tentang Survival - Revenge yang sadis Hugh Glass pada rekan-rekannya yang meninggalkannya. Film ini bercerita tentang Hugh Glass yang berjuang untuk melawan kematian akibat dihajar beruang Grizzly. 
Disamping cerita yang lumayan, pemandangan dan kualitas gambar yang istimiwir menjadikan film ini sangat pantas berlabel lima bintang.



12. The Wild Like - 2014 ( 120 menit ) ....

Berkisah tentang McKenzie, gadis badung yang dikirim ibunya untuk tinggal bersama pamannya di Alaska. Karena pamannya kegatelan, jadilah McKenzie kabur untuk pulang ke Seatle. Singkat cerita McKenzie malah tersesat ke pedalaman Alaska. Sampai akhirnya dia ketemu Barlett yang sedang traveling backpackeran. Singkat kata, akhirnya McKenzie malah ikutan eksplore Alaska.
Jadi ngebayangin lagi solo climbing kemana gitu, ketemu cewek cakep yang maksa pengen banget ikut kita..hihihi
Selain McKenzie yang cakep, pemandangan Alaska yang emejing juga jadi daya tarik film ini.


13. The Himalaya's - 2015 ( 2 Jam 5 menit ) ....

Film korea tandingan Everest, karena sama-sama dari kisah nyata berlatar belakang tragedi Everest. Sayangnya film ini kebanyakan drama. Bercerita tentang keberhasilan Um Hong Gil dan team menakhlukkan Kangchenjunga The 3rd highest Mountain in the World.
Ekspedisi berlanjut ke Everest, disana team mengalami musibah dengan Park Mo Taek dan Jeong Bok yang menjadi leader pendakian tewas. Um Hong Gil pun tergerak untuk membentuk ekspedisi penurunan jasad mereka dari Everest.




14. North Face - 2008 ( 2 jam 6 menit ) ....

Sebenernya film ini pantas dapet lima bintang. Cerita yang menarik tentang kisah Andi Hinterstoisser dan Toni Kurz, pendaki Jerman yang sedang berkompetisi menakhlukkan dinding sisi utara Gunung Eiger yang masih virgin.  Badai salju dan kelicikan kompetitor mereka membuat pendakian yang berlatar tahun 1936 ini gagal bagi mereka. Satu-satunya kekurangan film ini buat saya adalah bahasa Jerman. Jadi agak telmi, meski ada translate nya.



15. Vertical Limit - 2000 ( 2 jam 4 menit )....

Film jadul ini dibuka dengan sadis. Menceritakan saat dimana Royce,  seorang ayah bersama Peter dan Annie yang sedang manjat tebing harus bergantung pada seutas tali, dan sang ayah harus memotong tali yang mengikatnya demi keselamatan anak-anaknya.

Peter dan Annie kemudian bertemu di K2 dimana Annie mengalami insiden dan Peter harus menyelamatkannya. 


16. 5 cm - 2012 ( 2 jam 6 Menit ) ....

Bercerita tentang beberapa sahabat yang melakukan pendakian ke Gunung Semeru. Meski digarap dengan dasar yang 'kurang tepat' tentang beberapa aturan penting dalam pendakian gunung tinggi, seperti berenang di Ranu Kumbolo dan pakai jeans dalam pendakian. Tapi dari sisi lain, film ini berhasil menumbuhkan keinginan untuk mendaki di kalangan Mountain Addict Indonesia. Film ini juga berhasil menyajikan betapa indahnya Semeru. 








* Disunting dari berbagai sumber dan penilaian pribadi