Senin, 19 Maret 2018

GUNUNG UNGARAN - JALUR BARU PENDAKIAN VIA BASECAMP MAWAR



Majestic view from the summit!!

Tiga bulan setelah Badai Mesra Sindoro, saya dan Akhjad, berencana naik gunung lagi. Apalagi Akhjad, terakhir dia naik kemarin pas November. Penantian akan cuaca yang bersahabat membuat kami sangat merindukan suasana hutan, dan bukannya hujan.. 
Sebenernya saya pribadi hanya pengin jalan-jalan ke Promasan. Survei biaya masuk dan sewa lokasi untuk kemah, karena besok kapan saat cuaca mendukung, saya berencana mengajak istri saya ngecamp di Promasan - Sikendil. 

Rencana awal selain dengan Akhjad yang ngajakin Tirta dan Dewi temennya, saya juga ngajakin mas Hari, Anggi dan Ester. Mas Hari kayaknya pengin tapi karena istrinya sakit jadi terpaksa batal. Apalagi awalnya mas Hari rencananya mau ngajakin anaknya, Kevin. Anggi,  as always,  ngeles takut basah kehujanan. Dan Ester, karena hal yang "sangat teknikal" harus batal di waktu terakhir sebelum otewe.

Sabtu, 17 Maret 2018

Pagi-pagi, kami; saya dan Akhjad sudah siap hunting logistik dan sewa perlengkapan. Karena memang hari itu hari libur nasional, SAKA NEW YEAR, NYEPI DAY!!
Tapi baru jam 12an kami mulai belanja. Di jalan kami kehujanan, tanpa sempet bawa mantol. Telat makan siang, dan lemes. Kami baru sampai di rumah sekitar jam 15.30 dan itupun ndak dapet yang kami cari, semua rental outdoor kosong. Basah, lapar, lemes..kami langsung packing logistik. Sambil ngobrol dan sharing sampai akhirnya kami mandi dan siap berangkat. Rencananya, kami berangkat jam 19.00, apalagi kebetulan hujan dari siang juga belum reda.. Jam 20.30 Ester tiba merapat dan Dewi dateng ke Basecamp Sarmili. 

Ngobrol dan packing lagi,  ndak terasa waktu sudah jam 21.30, hujan juga sudah mulai reda. Sekitar jam 22.00 kami berangkat. Saya, Akhjad dan Dewi, bertiga. Ester suddenly canceled for a technical reason. Kebetulan Dewi dari Purworejo sendirian bawa mobil. W.O.W. bangeedh..
Setengah jam kemudian kami sudah sampai di Jimbaran. Kami mampir beli nasi dan lauk untuk sarapan pagi besok. Cussss.. kami sampai di Basecamp Mawar yang ternyata penuh dengan adek-adek PMMI yang lagi kemah disana. Kami langsung ke loket dengan biaya Simaksi @ 5000. Basecamp penuh, jadi kita cuma packing sebentar di luar basecamp dan langsung berangkat.

Puji Tuhan,  langit perlahan mulai cerah, kabut dan awan mulai membuka jalan. Jam 00.05 tepat, kami Start. Trek menuju Pos 1 Masih sangat bersahabat meski agak becek. Dengan view emejing gemerlap lampu kota dibawah. Kami berangkat bareng satu rombongan, jadinya agak pelan karena harus berbagi jalan. Sekitar 40 menit kami sudah sampai di Pos 1. Lokasinya persis di area instalasi air bersih warga. Sudah ada juga pondokan gubug untuk berteduh. Kami istirahat sekitar 5 menit sambil lepas jaket.

Kami lanjut jalan dengan cuaca bersih, sebentar jalan dari Pos 1 kita akan melewati jalan tepat ditepian jurang. Hati-hati broo, karena agak becek bekas hujan. Lumayan jauh, sekitar 30 menit kita menyusuri punggungan jurang ini dengan trek datar. Terus berjalan sampai ketemu belokan tepat di sungai yang biasanya banjir saat hujan dan kering saat kemarau. Trek mulai menanjak sampai sekitar satu jam kemudian kami sampai di Pos 2. Kami sempet bingung karena papan penunjuk terbagi 2 arah; Mengarah ke kanan agak datar ke Promasan dan lurus menanjak ke atas ke Pos 4 dan Puncak tanpa melewati Pos tiga ( kebun teh ). 
Sepakat..kami bertiga sepakat ngekor rombongan depan nyobain jalur baru ini. Sambil jalan kami menyadari ternyata mungkin jalur ini dibuat karena jalur via Promasan muter terlalu jauh. Jadi yang dari basecamp Mawar - Puncak bisa melewati jalur baru ini, nge-trek langsung tanpa lewat Promasan. Sementara yang mau ngecamp di Promasan atau kebun teh bisa ambil jalur ke kanan.

Kami jalan pelan sambil menikmati cuaca malam yang sangat segar. Beberapa kali kami break  karena kondisi jalur baru ini. Jalan yang belum sempurna "halus" karena relatif masih baru, dengan halangan akar pohon yang mungkin akan nyangkut apabila kita sembarangan begajulan. Tanjakan yang lumayan curam juga beberapa kali kami lalui. Dewi, dengan carrier 65 liter masih bisa mengimbangi. Tapi karena kami berangkat terlalu malam dan Dewi malah harus berangkat dari Purworejo, beberapa kali kami harus break. Bukan break karena kelelahan tapi lebih karena kantuk. Bahkan kita sempet tidur di pinggir jalan sekitar 10 menit. Beruntung kita sudah leading agak jauh, kami baru terbangun karena memang ada rombongan belakang yang nyusul. 
Jalur ini tidak melewati Pos 3 dan kebun teh Promasan, jadi ujung jalur baru ini nantinya akan ketemu jalur lama tepat di Pos 4. Jam 3.15 kami sampai di Pos 4. Sama dengan pos sebelumnya, sudah ada pondokan gubug yang bisa untuk berteduh. Tanpa istirahat lagi, karena memang juga penuh di Pos 4, kami langsung mengarah summit.


Sunrise silhouette..

Tanjakan yang kami temui lebih sadis dan menantang mental. Terlebih jalan yang masih licin seakan jadi masalah lain bagi kami dari awal pendakian. Badan sudah mulai terasa lemes, sakit dan pegel. Tapi kami tetep jalan pelan. Kami percaya, Every summit is within reach if we keep walking..!!
Berusaha tetep jalan dan positive thinking, yakin kuat, tapi tenaga semakin habis terkuras. Akhirnya Akhjad lanjut duluan ke atas untuk cari lokasi ngecamp. Saya dibelakang nemenin Dewi(*Dewi yang nemenin saya ding...hihihi!!). Sekitar jam 4 saya dan Dewi baru sampai di Camp Area di punggungan bukit terakhir sebelum puncak. Tapi karena disitu sudah penuh dan Akhjad sudah terlanjur naik lebih ke atas, akhirnya saya dan Dewi turun kembali. Kebetulan tadi pas break  saya sempet lihat ada lokasi sempit tapi cukup bagus view nya dan yang penting cukup untuk tenda kami.

Minggu, 18 Maret 2018


في انتظار أن ترتفع الشمس


 Et Hoc Modo Frui Vita


Langit sudah mulai merona, memerah, tanda matahari sudah bersiap menyembuhkan segala luka hati..
Tenda pun sudah siap, tapi zonkkk...!! Ternyata botol gas ada di carrier saya tapi kompor ada di Akhjad. Terpaksa saya naik mengarah ke Akhjad. Dan setelah 10 menit jalan, saya ketemu Akhjad yang memang sudah nungguin. Akhirnya kami turun ke Dewi dan sama-sama masak untuk sarapan disana. Sunrise menemani sarapan dan pagi kami. 


Fulltime Vacationers!!

..Novum Diem Novam Spem..


Kebetulan area kami mendirikan tenda "sempurna" dengan background bukit-bukit dan puncak lain di Gunung Ungaran. Jauh lebih instagenic dari pada area puncak.
Karena itu juga, kami jadi males untuk summit meski hanya berjarak sekitar 10 - 15 menit jalan. Saya dan Dewi sepakat tidak lanjut ke puncak, cukup biar diwakili Akhjad yang summit sendiri..hihihi..

Setelah sarapan dan foto-foto puas, Akhjad kembali ke tendanya untuk packing dan summit. Sementara saya dan Dewi, karena memang ngantuk sejak semalem akibat berangkat kemaleman, lebih memilih untuk tidur. Dewi di dalam tenda dan saya tiduran di matras sambil ngerasain hangatnya pelukan matahari pagi..


VENI, VIDI, AMAVI!!!

Sampai.. mules tiba-tiba datang langsung mau erupsi. Tidak seperti biasanya. Pannic Attack!! Ya iyalah, karena sebagian besar area di sekitar berupa sabana tanpa pohon pelindung. Langsung bergegas cari tempat, dan Puji Tuhan ada saja tempatnya..meskipun bertaruh nyawa di tebing dan mengharuskan untuk menggunakan tiga titik tumpu..!!Masih ketawa sendiri kalau saya ingat posisinya!!



our smile tells everything..

Sekitar jam 8.00 kami packing dan bergegas turun karena kabut dan awan gelap sudah mulai bergerak membual menelan puncak. Bayangan turun bisa lebih cepat dari naik semalam akhirnya kandas karena kondisi trek yang licin. Beberapa kali Akhjad terpeleset. Kami rencana turun lewat jalur lama via Promasan. 

Setelah sekitar satu setengah jam, melewati Pos 4, kami baru sampai di Pos 3 Kebun Teh Promasan. Cukup ramai dengan adanya rombongan war-wer trabas. Kami istirahat sekitar setengah jam sambil ngemil dan foto-foto. Setelah puas foto-foto, kami lanjut jalan karena rokok kami terlanjur habis. Feeling, di Kolam Renang Sikendil ada yang jualan. Setengah jam kami menyusuri kebun kopi Sikendil dengan jalan selebar mobil dan trek rata berbatu. 

Sampai di gerbang Promasan, ternyata benar, ada warung yang buka!! Meski tidak lengkap tapi yang penting: kami dapet rokok!!. Ngobrol-ngobrol sambil nanya-nanya kami dapet info; Untuk masuk ke Promasan (dari basecamp Mawar atau Via Jalur Gebugan), pengunjung harus membayar @2500 untuk bisa menikmati fasilitas kolam renang, foto-foto di Tree House, keliling kebun kopi dan kebun teh. Dan khusus kalau pengujung mau ngecamp maka pengunjung akan ditarik biaya sebesar 15.000 per tenda per malam. Jadi untuk pendaki yang turun lewat Promasan, cukup hanya membayar di loket basecamp Mawar. CMIIW..!!


 Promasan Tea Gardens..


Place where i feel most alive..

Mendung semakin dekat, puncak Ungaran pun tertutup kabut awan tebal. Kami bergegas turun ke Pos 2, beberapa kali alam becanda dengan sebentar hujan sebentar reda. Tapi karena pohon-pohon besar yang cukup rapat, kami masih terlindung dari hujan. Hingga akhirnya kami sampai di Pos 2 Sekitar jam 11.00 tepat bersamaan dengan datangnya hujan deras. Karena sangat deras, sekitar 20 menit kami terpaksa nunggu reda. Tapi akhirnya kami putuskan untuk lanjut jalan turun pakai ponco untuk sesegera mungkin sampai Mawar.


The mountains are in me..

Dari Pos 2 kami start dengan hujan mulai sedikit reda, pelan-pelan karena jalan sangat licin dan bhecheck kami segera sampai di Pos 1 yang saat itu juga penuh orang berteduh. Terpaksa lanjut jalan dengan kondisi hujan ringan, sekitar jam 12an kami sampai di Basecamp Mawar. Langsung kami mengarah ke Toilet, bersih-bersih dan langsung pulang. Sepanjang jalan dari Mawar sampai Bergas hujan masih mengiring kami di jalan. 

Karena nyari warung makan ndak ada yang cocok, akhirnya kami langsung pulang ke Basecamp Sarmili. Jam 12.45 kami sampai di rumah Basecamp Sarmili yang ternyata kering, ndak ada hujan sama sekali sampai sore..

Langsung Akhjad masak dan kami makan bersama sebelum Dewi kembali ke Purworejo. Rencana bulan April depan kami, Keluarga Besar Perumahan Sarmili, akan mengadakan Pendakian Massal ke Merbabu..HA HA HA!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar