Rabu, 16 Mei 2018

PENDAKIAN PUNCAK JAWA GUNUNG SEMERU 3676 mdpl Via BASECAMP RANU PANI



M A H A M E R U..Gunung tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi tertinggi ke tiga di Indonesia. Meski selama ini hanya baca catatan perjalanan orang lain, tapi sudah cukup untuk membawa pikiran saya berempati merasakan suasana pendakian disana. Total, kali ini kami berangkat 48 orang dari Basecamp Cantigi Adventure. Ada yang dari Jakarta, Pekalongan dan Semarang.

Rabu, 9 Mei 2018
Pulang kerja saya langsung prepare packing barang-barang yang sudah saya siapkan. Rencana, kereta kami berangkat jam 22.07, start dari Stasiun Semarang Tawang. Dari ungaran kami berangkat 9 orang. Adi, Arif, Wahyu, Tami, Ester, Rizky, Gerry, Fendi dan Saya. Ardian Ceplok bergabung kemudian di Tawang. Kami sampai di Stasiun Semarang Tawang (+ 2 mdpl) sekitar jam 20.30 dan langsung print out tiket. Sambil nunggu kereta, kami ngobrol dan makan malam.

 Stasiun Semarang Tawang

Jam 22.07 tepat, Kereta Matarmaja berangkat merambat dengan tujuan akhir Stasiun Malang baru. Paling males naik kereta ternyata, ndak bisa rokokan. 

Kamis, 10 Mei 2018

Jam 8.00 kami sampai di Stasiun Malang Baru dan langsung dianter angkot ke homestay Javaland 3676 Camp jl. Arjuna 16, lokasinya di sekitaran depan pasar Tumpang. Jam 9.00 kami sampai di homestay kami. Setelah cek alat dan logistik yang masih kurang, kami belanja di Pasar Tumpang sambil sekalian cari sarapan. Dan setelah semua mandi dan Jeep sudah siap, kami berangkat langsung menuju Basecamp Ranu Pani. Beriringan, 4 Jeep perkasa mengantar kami ke Ranu Pani. Jam 14.00 kami sampai di Basecamp Ranu Pani. Terletak di ketinggian 2100 mdpl, menjadikan suhu di sana dingin sejuk. 



 On The Way Ranu Pani

Setelah sampai, ketua rombongan kami Pak Agus mengarahkan kami untuk mengikuti Briefing, yang memang diwajibkan untuk diikuti semua pendaki Gunung Semeru. Setengah jam kami ditatar dengan peraturan-peraturan pendakian. Penting juga untuk keselamatan kita sendiri. Terlebih banyak dari pendaki yang memaksakan diri mendaki sampai puncak tanpa mengetahui bahaya yang kemungkinan dihadapi

 Cantigi Adventure Team

Setelah briefing,  para ketua regu mengurus Simaksi dan mendaftarkan anggota mereka. Kuota pendakian Semeru tiap hari adalah 600 orang. Syarat dan kewajiban apa saja yang harus dilengkapi bisa dicek di situs resmi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru www.bromotenggersemeru.org


Basecamp Ranu Pani

Gerbang Pendakian Gunung Semeru Ranu Pani - Lumajang

Setelah semua beres, jam 16.00, kami start berangkat menuju Pos 1. 
Jalan di awal berupa cor semen hingga sampai di Gapura Selamat Datang, kami dicek kesesuaian pendaki dan tiket simaksi. Langsung mengarah ke Pos 1, Landengan Dowo 2300 mdpl. Jarak dari Ranu Pani ke Landengan dowo adalah 3 km berupa jalan menanjak ringan dengan trek berdebu dan sudah di paving sampai pertengahan sebelum Pos 1. Jam 17.30 kami sampai di Pos 1. Ada bangunan warung warga yang kami manfaatkan untuk beristirahat. Ternyata memang ada warga yang berjualan di Pos-Pos Pendakian sepanjang jalan. Bahkan sampai di atas Kalimati.

Sekitar 10 menit kami istirahat, dan setelah itu kami lanjut mengarah ke Pos 2. Dengan trek yang masih sama. Beberapa kali kami melihat Puncak Abadi Para Dewa, Mahameru dikejauhan. Kalau beruntung kita juga bisa melihat kawah Jonggring Saloka meletup-letup. 
Sekitar satu jam kemudian, 3 km dari pos 1 Landengan Dowo, kami sampai di Pos Watu Rejeng 2350 mdpl, dan beberapa saat kemudian kami sampai di Pos 2. Dengan ditandai bangunan permanen untuk WC. 

Gelap mulai memekat. Tanpa istirahat, hanya persiapan headlight, kami langsung lanjut ke Pos 3. Jalur masih berupa jalan tanah lumayan datar. Dua kali kami melewati Jembatan Cinta yang baru saja diperbarui. 
Karena baru sebulan dibuka kembali per 4 April 2018, pasca 3 bulan penuh ditutup demi perbaikan ekosistem, sepanjang jalur masih relatif bersih dari sampah dan pohon tumbang. Milkyway terlihat sangat jelas karena langit dan cuaca sangat cerah bebas polusi cahaya. Sekitar jam 19.45 kami sudah melewati Pos 3 mengarah Ke Ranu Kumbolo. 


 Camp Area I Ranu Kumbolo

  Camp Area II Ranu Kumbolo

Sekitar jam 20.15, setelah 4,5 km kami tempuh, kami sampai di Ranu Kumbolo, Sebuah danau maar, di ketinggian 2400 mdpl. Sampai di Camp Area I Ranu Kumbolo, kami putuskan untuk langsung mendirikan tenda di belakang batas tenda 10 meter dari bibir danau. Sangat gelap dan dingin suhu malam itu. Karena tangan dan badan gemeter kedinginan, hal yang seharusnya mudah malah jadi sangat susah. Setelah bertarung melawan dingin sampai tenda berdiri, sebenarnya kami sepakat masih mau masak. Tapi karena "sangat dingin" maka kami putuskan untuk langsung tidur. 3 lapis pakaian, kaos kaki ditambah sleeping bag  tidak mampu menahan dinginnya suhu. Tembus dinginya broo... 

Jumat, 11 Mei 2018

Sekitar jam 4 saya bangun untuk buang air besar. Butuh kemauan yang besar karena diluar udara sangat dingin. Beberapa orang di tenda sebelah juga sudah bangun. Ternyata benar, malam itu sangat dingin karena di tenda, rumput dan barang-barang kami diluar tertutup kristal es. Sangat cantik melihat kristal-kristal es berkilau terkena sinar senter. Disisi lain sangat tidak mengenakkan karena suhu yang membekukan kaki dan jari kami.


 Down To Earth

 Morning Freeze

 Es Kepal Mil*
 

Verbena Brasiliensis Vell


Setelah semburat matahari terlihat, Ranu Kumbolo pun mulai terlihat tertutup kabut beku. Kami yang sudah bangun mencoba menikmati butiran es yang memutih di rumput di Camp area 1. Karena di Camp area 1 tidak bisa menikmati sunrise, maka kami langsung masak dan dilanjut prepare packing. Jam 10.00 kami sudah harus start berangkat mengarah ke Cemoro Kandang.

 Tanjakan Cintahh

 View Ranu Kumbolo Camp Area II dan Tanjakan Cintahh


 View Ranu Kumbolo dari Tanjakan Cintaahh


That smile..tells everything!!


Ranu Kumbolo @ 2400 mdpl


 View Ranu Kumbolo dari atas bukit

10 Menit kami berjalan, kami sampai di camp area II Ranu Kumbolo dan Tanjakan Cinta. Kami foto-foto hanya sebentar dan langsung mengarah ke Oro-Oro Ombo menanjak melalui Tanjakan Cinta.

Setengah jam kemudian kami sampai di Oro-oro Ombo 2640 mdpl. Tepat 1 km dari Ranu Kumbolo. Sebuah area savana datar seluas 20 ha yang dipenuhi bunga Verbena Brasiliensis vell. Banyak yang mengira bunga itu adalah bunga Lavender. Bunga ini tumbuh setinggi orang dewasa. Meskipun cantik, bunga berwarna ungu ini ternyata adalah tanaman invasif, tanaman hama bagi tanaman lokal Oro-Oro Ombo. Oleh karena itu saat briefing ditegaskan baik Edelweis dan Verbena TERLARANG untuk dipetik.

 Verbena Brasiliensis Vell

 View Oro-Oro Ombo

Rimba Oro-Oro Ombo

 View Oro-Oro Ombo

Dengan view puncak Mahameru di balik Gunung Kepolo kami menyusuri Oro-Oro Ombo. Berkebalikan dengan semalam, siang ini sangat panas. Setelah 1,5 km kami tempuh, 45 menit dari Oro-Oro Ombo, kami sampai di Pos Cemoro Kandang 2500 mdpl. Karena sangat terik dan pas tengah hari, kami istirahat agak lama disini. Di Pos ini juga banyak warga yang berjualan semangka, pisang, gorengan dan air mineral. 

 View Oro Oro Ombo dari Cemoro Kandang

Sekitar jam 12.15 kami lanjut jalan masuk hutan lagi mengarah ke Pos Jambangan. Trek sepanjang 3 km kembali menanjak tipis dengan vegetasi semak dan pohon-pohon cemara besar bertaburan berry hutan. Setengah jam menyusuri trek ini, diakhiri dengan tanjakan yang cukup lumayan mengantar kami ke Pos Jambangan 2600 mdpl.

 Pos Jambangan

 Otewe KALIMATI

On the way home..

Vegetasi Jambangan berupa pohon cemara, cantigi, edelweis dan semak sabana. Beberapa diantara pohon cemara besar dibebat dengan kain putih, hal ini menurut adat Hindu Tengger - Semeru karena diyakini pohon-pohon tersebut memiliki penunggu sehingga dikeramatkan.

2 km kami tempuh selama setengah jam menyusuri jalur datar dan turunan, kami sampai di Kalimati 2700 mdpl, sesuai target perjalanan kami hari ini. 
Kalimati adalah area datar, sabana dan camp area terakhir vegetasi sebelum Puncak.

Batas aman pendakian Semeru adalah di Kalimati, segala aktivitas pendakian di atas kawasan Kalimati adalah diluar asuransi dan tanggung jawab dari Taman Nasional. 
Karena anggota kami banyak, ketua regu mengarahkan kami mendirikan tenda di belakang bangunan shelter. Dekat dengan jalur ke puncak.

 Plang Pos KALIMATI

 Shelter Kalimati


Sebuah pesan untuk SARMILI..

Dan karena saya sampai duluan, saya bertanggung jawab untuk ngambil air di Sumber Mani. Fendi, Ester dan saya meluncur ke Sumber Mani di arah kanan ke bawah dari jalur utama. 20 Menit, 1 km bolak-balik kami baru sampai di Sumber Mani, dan langsung antri air. 

Saat briefing disampaikan bahwa di Sumber Mani adalah satu-satunya mata air di area itu, sehingga kita harus berbagi. Termasuk dengan binatang dan hal yang tidak kelihatan. Yang digarisbawahi adalah; jangan mengambil air di Sumber Mani dan berjalan sendirian di area Jambangan pada saat malam karena area tersebut adalah jalur perlintasan Macan tutul ( Panthera Pardus ). 

Saat saya sampai di tenda, yang lain sudah mulai masak. Kami makan bersama untuk kemudian tidur, istirahat sampai jam 22.30.
Rencana kami bangun lebih awal untuk prepare summit.   
Sampai saatnya kami bangun, ternyata hanya bertiga dari Ungaran yang summit. Arief, Gerry dan saya. Sesaat sebelum berangkat, kami semua dibangunkan dan dikumpulkan untuk mendoakan kami bertiga summit team.  


Summit Attack

Kami start jam 23.00, mengarah ke Batas Vegetasi. Jalur yang kami lewati adalah jalur baru tepat di belakang shelter Kalimati, sepanjang 1,3 km. Jalur lama, lewat Arcopodo sudah tidak bisa dilalui karena longsor parah. Jalur menuju batas vegetasi berupa tanjakan-tanjakan tanah dan semakin ke atas akan semakin berpasir, berkerikil halus tepatnya. Vegetasi berupa hutan pinus.
Dua jam berikutnya, jam 1.00 tepat, kami sampai di pohon terakhir. Dari sini, jalur ke atas berupa tanjakan khas gunung berapi penuh dengan kerikil kecil dan batuan labil. Berbeda dengan Gunung Merapi, di Gunung Merapi trek berupa pasir. Masuk ke boot  pun tidak akan melukai kaki. Di Semeru, karena kerikil, maka akan sangat menyakiti kaki bila sampai masuk ke boot. Tidak berlebihan kalau diwajibkan menggunakan sepatu boot dan Gaiter saat summit.

Jalur sudah menanjak TANPA BONUS. Tanpa perlindungan dari pohon dan sangat riskan batu longsor. 

Daan benar, malam itu Semeru meminta korban. Dari atas posisi saya saat itu, kira-kira 3 jam sebelum puncak, ada batu diameter sekitar 30 - 40 cm meluncur bebas dari atas di jalur sebelah kiri. Entah karena terinjak pendaki diatas atau karena hal lain. Dan karena sangat ramai pendaki yang summit malam itu, satu orang terkena luncuran batu dengan luka parah di kepala. 

Kabar yang saya dengar; korban langsung dievakuasi ke Basecamp Ranu Pani. Segala aktivitas pendakian di jalur evakuasi Ranu Pani - Kalimati ditutup sampai jam 13,00 siang.



Morning Shilouete..

Satu kelengahan pendaki alay, yang sembrono dan tanpa pertimbangan dalam melangkah berakibat fatal. Padahal saat briefing satu hal yang selalu diulang-ulang oleh Cak Yo, Relawan SAVER Sahabat Volunteer Semeru adalah "JANGAN MENGINJAK, JANGAN MENDUDUKI BATU". Papan peringatan pun sudah sangat jelas ditancap permanen sebelum jalur summit.

Melewati Watu Gede.. setelah total 19.5 km kami tempuh dan berjuang hampir 8 jam summit atack, akhirnya kami sampai di Puncak Mahameru 3676 mdpl, tepat jam 6.30 pagi.

 
 Puncak Mahameru 3676 mdpl

The Top Of Java



 Letupan Jonggring Saloka
 

Suasana Puncak Tertinggi Pulau Jawa sangat ramai. Kami berencana menikmati waktu sebentar saja di Puncak. Foto di Patok Puncak dan foto dengan backround letupan Jonggring Saloka. Kami bertiga akan segera kembali turun ke Kalimati.

Dengan trek krikil pasir, turun ke bawah sangat menyenangkan. Berseluncur di kerikil Semeru. Satu hal yang penting, HATI-HATI BATU. Jangan sampai kesenangan kita berbuah kelalaian yang bisa berakibat fatal bagi orang lain.

 Pesan cinta untuk keluarga

 Breathe the Oxygen!!

Jam 7.15 kami start turun, hanya 2 jam berikutnya kami sudah sampai di Kalimati dengan sambutan dan 'confetti' dari kawan-kawan kami. Dan setelah istirahat dan packing, jam 10.45 kami start turun dari Kalimati. Ketua regu mendahului kami untuk segera mengambil KTP di Basecamp sebelum jam 6 sore. Kami menyusul dibelakangnya, jam 17.15 kami baru sampai di Basecamp Ranu Pani. Malam ini kami semua nginep di Pendopo Basecamp Ranu Pani, sebelum besok hunting sunrise dan trekking ke Bromo.


 Batas Vegetasi

view Bromo dari Mahameru

We're sleepy

Note:

Itinerary Mahameru

Rabu, 9 Mei 2018
20.00 - 08.00 : Stasiun Semarang Tawang - Stasiun Malang Baru

Kamis, 10 Mei 2018
08.00 - 09.30 : Stasiun Malang Baru - Basecamp Tumpang
09.30 - 10.30 : Sarapan dan prepare logistik
10.30 - 12.30 : Start  Pasar Tumpang - Basecamp Ranu Pani
13.00 - 16.00 : Administrasi Pendakian + Briefing
16.00 - 20.00 : Start trekking Ranu Pani - Ranu Kumbolo
20.00 - 05.30 : Camp I di Ranu Kumbolo

Jumat, 11 Mei 2018 
05.30 - 08.00 : Sunrise di Ranu Kumbolo
08.00 - 10.00 : prepare sarapan dan packing
10.00 - 16.00 : Trekking  Rabu Kumbolo - Oro Oro Ombo - Cemoro Kandang
                - Jambangan - Kalimati
16.00 - 23.00 : Camp I di Kalimati

Sabtu, 12 Mei 2018
00.00 - 06.00 : Summit attack

06.00 - 07.00 : Summit time
07.00 - 09.00 : Trekking turun ke Kalimati
09.00 - 10.00 : Sarapan dan Packing
10.00 - 18.00 : Treking Kalimati - Ranu Pani
 
Minggu, 13 Mei

Trekking Bromo - Ungaran

uuuyyyeeaaaaahhhhhhhhhh!!!\m/






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar