sunrise Bromo
Setelah turun dari Semeru, kami semua menginap di Pendopo Basecamp Ranu Pani. Sampai sekitar jam 2.00 kami dibangunkan untuk prepare trekking ke Bromo. Rencananya kita take-off dari Ranu Pani ke Bromo dan langsung landing di homestay kami di Tumpang. Jadi segala carrier dan yang lain tidak ada yang ditinggal.
4 Ekor Jeep sudah rapi berjajar, carrier pun sudah tertata di punggung Jeep, kami berangkat menuju Bromo, start jam 03.00.
Dari sejak gerbang kaldera Bromo sampai parkiran jeep di Bromo yang kami dapati adalah debu!!
Banyak juga yang menggunakan motor roda dua untuk ke Bromo, yang menurut saya sangat tidak direkomendasikan pada musim saat ini. Selain karena jalanan sebagian banyak masih berupa pasir lembut sehingga akan sangat susah mengendalikan motor, tapi juga karena debu yang sangat parah. Terlebih jalur untuk motor dan Jeep masih sama. Akan sangat-sangat berdebu saat ada Jeep rock n roll berpapasan.
Milkyway
Jam 4.30 kami baru sampai di lokasi Sunrise!!
Tapi bukan itu yang bikin saya excited. Namun begitu saya juga sangat menikmati saat-saat sunrise meski dalam suhu dingin kami menunggu sunrise. Dari sini terlihat Kaldera Bromo. Memang ketinggian Gunung Bromo adalah 2392 mdpl tetapi kita cukup trekking hanya kira-kira 200 meter dari dasar Kaldera.
View Kaldera Tengger
Jam 06.00 tepat kami berangkat menuju Bromo. Menuju Gn. Bromo (2.392m) kami melewati Bukit Teletubbies dan beberapa Sabana yang memanjang searah ke Bromo. Selain lautan pasir kami melewati beberapa Gunung di Kaldera Tengger;
Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn. Watangan (2.662m) dan Tirta Suci Gn. Widodaren (2.650m) yang di batasi oleh Tebing Bukit di sisi luar.
Jam 6.25 kami sampai di parkiran Jeep di area Lautan Pasir Bromo. Beberapa dari kami langsung prepare untuk naik ke kawah Bromo. Dengan berjalan, kami bersama-sama mengarah ke Pura Luhur Poten yang tepat didepan Gunung Batok dan Pasir Berbisik.
Gunung Batok ( 2470 mdpl )
Summit Track
View dari tangga Bromo
View Kawah Bromo
Menyusuri jalur trekking ke Kawah Bromo sangat menyiksa kami. Bukan karena beratnya carrier yang kami bawa, melainkan karena debu.
Melewati Pasir Berbisik, debu sangat pekat beterbangan bercampur dengan kotoran kuda. Sekali lagi, untuk saya, sangat tidak direkomendasikan untuk ke Bromo dalam cuaca dan musim seperti ini. Karena jalan untuk kuda dan manusia juga masih satu jalur, kotoran kuda dan debu bercampur.
Jam 7.45 kami sampai di Puncak Kawah Bromo setelah sebelumnya antri di tangga Bromo. Berbeda dengan bayangan, ternyata di Kawah Bromo, selain sangat ramai, faktor keamanan juga sangat minim. Pagar pembatas kawah masih seadanya dan perilaku pengunjung juga tak kalah sembrononya. Terlebih dengan area di kiri-kanan sangat terjal ke bawah. Saya tidak tau kenapa, tiba-tiba langsung parno. Basah berkeringat telapakan kaki.
Setelah foto cukup, saya putuskan untuk langsung turun meski hanya sekitar 5 menit di atas. Pun jalur turun penuh dengan pengunjung, sehingga mau tidak mau harus antri. Debu dan panas juga bertambah karena semakin terik.
Porter dan Guide
Me And the Jeep
Team and The Jeep
Jam 8.45 kami sudah sampai kembali di parkiran Jeep. Sesuai kesepakatan jam 9.00 kami akan kembali ke Tumpang.
Perjalanan seru di atas Jeep sangat kami nikmati. Sepanjang jalan penuh dengan pemandangan emejing. Kami melewati Lautan Pasir Tengger dengan balapan Jeep. Siapa di belakang sudah pasti puas makan debu. Kami juga kembali melewati Padang Sabana Tengger dengan Bukit Teletubbies-nya yang dipenuhi semak rumput.
Bukit Teletubbies
BTS Trans
Jeep Balap
Kaldera Taman Nasional Bromo Tengger
Hingga akhirnya kami sampai di Tumpang, homestay kami sekitar jam 11.30 siang, untuk langsung prepare packing karena kereta kami berangkat jam 17.35.
Dari Stasiun Malang Baru, kami sampai di Stasiun Tawang Semarang jam 2.50 dan sampai di rumah Pondok Mertua Indah sekitar jam 3.15
Tetap semangat karena nanti pagi jam 6.00 sudah harus berangkat nguli....